Ibadah bukan hanya hak kaum pria. Kaum wanita pun berhak. Bekerja pun hanya hak kaum lelaki. Kaum wanita pun bisa bekerja, dan mampu bekerjasama. Itulah yang ingin ditunjukkan oleh perempuan muda MAN 2 Kota Bandung. Di hari pengecoran itu (17/7/2010), perempuan muda OSIS MAN 2 langsung terjun ke lapangan, dengan maksud untuk urunrembug atau unjuk kerja dalam proses pengecoran masjid kebanggaannya.
Tampak dalam gambar. Posisi perempuan muda MAN 2, mengambil posisi yang sangat bervariasi. Mulai dari pekerjaan domestic (khusus) sebagai juru konsumsi, partner kerja di lapangan usaha, dan juga turun langsung melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan para pria. Apapun pekerjaannya, dan dimanapun posisinya, perempuan muda MAN 2 ternyata mampu melakukannya.
Pengalaman pengecoran ini, perempuan muda MAN membuktikan diri bahwa kita mampu melakukan pekerjaan domestic, bermitra dengan kaum pria, dan atau malah melakukan beberapa kegiatan yang biasa dilakukan kaum pria. Bukan sebuah emansipasi, sebagai sebagai sebuah hak untuk bisa eksis, kaum muda perempuan harus terus bekerja keras, dan bekerja cerdas.
Syofiyatusy Syifa, sekertaris OSIS MAN 2 periode 2009-2010 menyatakan diri, ingin urun rembug dalam mencatatkan diri dalam sejarah Pembangunan MAN 2, dan bukan sekedar sebagai pencatat sejarah. Begitu pula yang dilakukan oleh rekan-rekan yang lainnya. Mereka bertekad diri untuk mewakafkan tenaganya dihari itu, untuk proses pembangunan masjid di lingkungan madrasah yang dicintainya.
inilah gerakan emansipasi ke partisipasi positif kaum perempuan (akhwat) untuk pembangunan. Kegiatan ini, berlangsung pada tanggal 17 Juli 2010, saat pengecoran tahap 1, Pembangunan Masjid MAN 2 Kota Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar