Ditolong Malah Menggonggong

”mas...itu motornya...” teriak kami sambil menunjuk motor yang ada ada dipinggir mobil yang sedang kami tunggangi, sementara orang yang dikasih tahu tersebut, malah melotot sambil mengayunkan tangan menyuruh berhenti kendaraan kami, semua kaget dan tersentak,
”hei......itu yang nabraknya, kok menghentikan kami...”
”udah berhenti, dulu....ke pinggir jangan banyak ngomong...” teriak orang tak dikenal tersebut sambil melotot dan menghadang kendaraan kami, sontak saja mobil yang dikendarai gak bisa berjalan lancar,

”hey, itu tuuuhh.. motor yang baru lewat, yang nambrak motor tadi..”
”udah jangan banyak ngomong, mau kekeluargaan atau ke polisi ..” ancamnya dengan garang, mendengar umpatan seperti itu, kami semua merasa kesel dan hampir semua berteriak...”aneh......kamu mah ditolong, malahan kami yang dimarahi...”, begitulah teriakan delapan orang yang ada dalam kendaraan kami , bahkan Eno dan Tia si anak mungil pun menangis dibuatnya, karena kesel dibuat oleh ulah orang tak dikenal
nyata saja, orang itu sudah berhenti dipos jaga polisi yang tengah mengamankan arus balik dan arus mudik yang menggunakan jalur tol Sadang-Jakarta, kemudian dengan gayanya yang sok benar, orang tak dikenal itu mengayunkan tangan dan melaporkan kendaraan kami sebagai pelaku tabrak lari terhadap motor, nada agak kesal, kemudian kami menghadap polisi
”ni...pak..” kata orang tak dikenal tersebut, ”pelaku tabrak lari....motornya rusak, dan orangnya dibawa ke rumah sakit, si pelaku malahan lari gak mau tanggungjawab...”lapornya dengan penuh percaya diri

”pa, kami itu ada didepan motor si korban, dan kami yang melihat kejadian itu, motor itu diselip dari sebelah kiri oleh motor yang satunya dari belakang, hanya saja mungkin si korban mau belok, akhirnya hilang keseimbangan dan jatuh...kami sudah tunjukkan si penyelip itu...dia malahan menghentikan kami....aneh...”tutur kakakku, yang diperkuat oleh ibu, dan adik,
tanpa kami sadari seorang polisi kemudian bergerak ke belakang mengecek kondisi fisik kendaraanku

”iya...ni.., aneh dia mah...mau dibantu malah menuduh, kalau gak percaya ya udah...tuh istri saya tau nomor kendaraannya.....ujarku sambil menunjukk gadis cantik yang sedang berjalan mendekatiku...”orang yang ditunjuk hanya menjawab dengan tersenyum

”tunggu aja saksi lainnya...”kata orang tak dikenal tersebut, dalam beberapa waktu kami terdiam, sementara kami semua tak habis fiikir oleh tingkah orang tersebut, selang beberapa menit, mungkin ada setengah jam berlalu, orang yang ditunggu oleh lelaki tak dikenal itu tak muncul juga, akhirnya dia berujar..”tunggu dulu, saya mau ajak saksinya...”katanya sambil naik motor kemudian pergi melesat ke tempat kejadian perkara, selang beberapa waktu, kemudian muncul seorang berbaju putih, agak tua dari orang sebelumnya, kemudian berucap,,”kami mohon maaf, salah sasaran, pelaku yang dimaksud itu adalah motor.....juga mohon maaf ulah teman kami tadi....”ucapnya dengan agak malu

”yiiiiiiihhhh, dari tadi juga emang begitu.....mau ditolong malah menggonggong..Hei..pak, kasih tahu sama teman, kami bisa menuntut balik atas kerugian seperti ini...kami sekarang datang telat didenda niii...gimana pertanggungjawabannya..?”ujar kakaknya dengan nada gurau, kurir tadi hanya tertunduk malu dan gak bisa menjawab apa-apa, namun dari mulutnya secara berulang-ulang mohon maaf atas kekeliruan tadi, tidak berapa lama, kemudian seorang polisi pun datang dan menyatakan, ”emang tidak ada tanda-tanda kecelakaan dalam kendaraannya...”katanya menegaskan keyakinan bahwa bukan kendaraan kami yang menyebabkan jatuhnya korban tadi

”niiii catat, kalau mau tahu motor yang menjadi pelaku tadi...”ujarku sambil mencatatkan nomor polisi dari motor yang dimaksud..." dan kami pun, pulang

”iiiiiiiihhhh bodor...aya-aya bae gangguan teh....” ujar kami semua dalam kendaraan