Penerimaan Siswa Baru 2011



Selamat Idul Fitri 1433 H. Ladang Amal : Infaq Membangun Masjid kirim ke PANITIA PEMBANGUNAN MESJID MAN 2 Bandung, No. rekening 131 - 00 - 0752993 - 8, BANK MANDIRI KCP Bandung Ujung Berung

Kamis, 23 Desember 2010

Pengecoran Lantai II

Masjid MAN 2 ini, memang Masjid Jihad (masjid Perjuangan). Bagaimana tidak, perencanaannya pembangunannya, dilandasi oleh semangat kuat untuk memiliki sarana ibadah bagi para siswa, dalam peletakkan batu pertamanya, dikukuhkan dengan kekompakkan bersama seluruh pimpinan madrasah untuk menegakkan masjid, dan saat pengecoran lantai pertamanya, dilakukan dengan mengerahkan seluruh siswa madrasah.

inilah upaya kami, dalam menanamkan kesadaran bahwa masjid adalah rumah umat, dan dirancang serta dibangun oleh kekuatan umat. meminjam istilah orang pintar, bagi Panitia Pembangunan Masjid, umat atau jamaah adalah social capital (modal sosial) yang dahsyat dalam mewujudkan cita-cita kolektif ini.

Pada hari ini, tanggal 23 Desember 2010, hari kamis, panitia Masjid melaksanakan pengecoran masjid untuk lantai 2. Kami tidak menyadari mengenai pemilihan hari ini. Hanya saja, keyakinan kami, mudah-mudahan, pilihan hari ini menjadi sebuah tahapan untuk menjadikan keberkahan masjid ini. Sewaktu peletakkan batu pertama, dilaksanakan pada hari kamis, waktu pengecoran lantai satu, juga dilaksanakan pada hari kamis. Semoga, dengan mengambil hari yang baik ini, menjadikan masjid ini menjadi tempat yang berkah untuk proses pendidikan (tarbiyah) di madrasah ini. Amin.

Walau kami menyadari. Khusus untuk hari ini. Memang ada situasi yang kurang menguntungkan. Sejatinya, direncanakan mengecor masjid ini, dilaksanakan pada pagi hari mulai pukul 07.00 WIB. Namun, pihak pemilik pompa dan kendaraan "mollen" memiliki waktu di siang hari. akhirnya, dilaksanakan mulai pukul 13.00 WIB.

Allah Swt menguji kesabaran dan kesungguhan seluruh komponen. Baru kendaraan pertama masuk lokasi pembangunan masjid, dengan membawa kekuatan 6 meter kubik adukan pengecor-an, kemudian memuntahkan ke daerah yang sedang dicor, langit mulai menggelap. Udara dingin mulai terasa. tidak ada angin berhembusan besar. Emosi para pekerja sudah mulai mengerut, seakan akan membeku oleh adanya suhu dingin alam semesta.

cahaya matahari, memang sedari pagi tidak tampak. namun di pagi itu, tidak ada tanda-tanda akan hujan. namun, secara perlahan saat kendaraan pertama ini melaju meninggalkan lokasi, gerakan kendaraan itu kemudian diiringi rintikan air hujan. Kendaraan kedua tiba, rintikan hujan mulai membesar. Bahkan, Subhanallah. Hujan pun turut lebat.

rintikan itu, bukanlah tangisan alam. tetapi, tetap mengundang hasrat untuk menangis para pekerja. Medan pengecoran semakin sulit. bukan hanya, harus mengamankan prosesi pengecoran, tetapi mereka pun harus melawan air hujan yang turun lebat, dan juga melawan rasa dingin yang menghantam tubuh.

Pak Engkus, sebagai komandan lapangan, langsung memberikan instruksi kanan-kiri, dengan maksud untuk menyelamatkan prosesi pengecoran ini. Haji Ayi, Jajang Arka, Iing Ahmad NAsrudin, dan Abdul Muis, adalah rekanan Pak engkus yang hilir mudik untuk mengamankan prosesi pengecoran itu.

Kami sangat beruntung. Ada Pa Iing dan Pak Abdul Muis, yang penuh pengertian dalam menghangatkan suasana. Kedua guru agama itulah, yang memberikan kehangatan kopi dan makanan gorengan bagi seluruh pekerja yang berjumlah hampir mendekati 30 orang. 17 diantaranta adalah para pekerja di lapangan.

untuk lebih mengamankan prosesi itu, kemudian kami pun membeli plastik dan terpal. Terpal sebanyak 6 lembar pun digelar, dan plastik dengan ukuran 25 meter pun dikembangkan, dengan maksud untuk memayungi prosesi pengecoran ini.

"Ya Allah, Ya Rabb..." itulah panjatan Heni Hasanah, Bendahara Panitia Pembangunan Masjid berdoa, "Kami ini sedang membangun baitullah, untuk anak-anak Kami, berkahilah proses pembangunan ini....", rintihnya kepada Sang Pemilik Alam.

Perjalanan terus melaju. Detik demi detik pun tetap berjalan. tidak ada keringat dalam wajah kami. tidak ada peluh dalam tubuh ini. Hal yang hadir dalam jiwa ini, MAsjid ini harus tetap tegak menjadi saksi pendidikan anak-anak kami di madrasah.

Alhamdulillah. Pukul 20.15 menit, prosesi pengecoran ini berakhir. sebagian pekerja pun sudah pulang. Hal yang tertinggal di tempat ini, adalah sebuah Kenangan. inilah Masjid Jihad, masjid perjuangan anak-anak madrasah.

Memang Ajib. MASJID MAN 2, bukan MASJID BIASA !. itulah kira-kiranya, luapan kebahagiaan keluarga besar madrasah.

Tidak ada komentar: