Rabu, 31 Maret 2010
Kuah Bakso Jadi Pupuk ?
Dengan semangat muda, dan juga rasa tanggungjawab yang tinggi terhadap masa depan, empat siswa madrasah ini, berusaha keras untuk menemukan pupuk alternatif. Penelitia muda yang terdiri dari Afifah, Aulia, Syafiyatus Syifa, dan Rizal kendati masih duduk dikelas XI, tekun mengkaji kemungkinan pemanfaatan kuah bakso sebagai pupuk alternatif. Pembandingnya, seperti air atau air kelapa juga diikutkan untuk diteliti.
Menghabiskan waktu kurang lebih 1 bulan, usaha mereka ternyata membuahkan hasil. Selain, menemukan kesimpulan nyata mengenai adanya pengaruh nyata kuah bakso terhadap pertumbuhan kecambah (objek penelitian),mereka pun meraih peringkat 2, dalam Perlombaan Karya Tulis Ilmiah di Universitas Islam Negeri SUnan Gunung Djati Bandung.
Salah satu rekomendasi, ilmuwan muda muslim ini, yakni "jangan berbuat sia-sia, manfaatkan kuah bakso sebagai pupuk alternatif...." o...ghitu ya.....
Makalah ini, kemudian dipresentasikan pada tanggal 30 Maret 2010, dihadapan penguji, yang terdiri dari dosen Biologi perguruan tinggi negeri di Bandung Timur.
Hebat ya..., Kuah Bakso kok jadi pupuk alternatif ?....
Juara I MTQ
Setelah bubar seremonial penyerahan piala, datanglah Pembina MTQ dan Keagamaan dari Foris MAN 2 Kota Bandung, yaitu Ibu Heni Hasanah, S.Pd. dan Ustad Suherman yang mengucapkan selamat atas prestasinya dalam Musabaqah Tilawatil Qur'an. Sontaknya saja, bingung, karena dirinya tidak merasa juara.
melihat kejadian itu, kemudian mereka melihat data dari Panitia, dan ternyata, yang juara I MTQ di STIE EKUITAS Bandung itu, adalah Saudara Muhammad Hambali dari MAN 2 Kota BAndung, bukan yang lain. Semua orang terbengong-bengong, karena sampai detik itu, Hambali tidak memegang tropy tersebut. Kemana dia ?....
He...he....oleh karena itu, mohon maaf, publikasi ini agak telat. Walaupun, pelaksanaan MTQ pada tanggal 18-20 2010 di STIE Ekuitas Bandung, namun baru sekarang dipublikasikan. ma'lum, tropynya sudah disambar oleh orang lain.
Namun demikian, Siswa Kelas XI Bahasa ini, kini sudah berdekapan dengan salah satu bukti prestasi yang dimilimiknya. Kemampuannya ini, bukan hanya muncul saat ini. Tahun sebelumnya malah dia sempat meraih beasiswa dari Majelis Ta'lim Daul Ihsan Panyileukan Bandung .
Alhamdulillah,... Semoga Allah Swt memberkati setiap langkahmu dan langkah madrasah yang kita cintai ini....
Rabu, 10 Maret 2010
Juara Pidato Bahasa Indonesia
Hesti Annisa. Inilah siswa MAN 2 yang kini menggondol status sebagai MAHASISWA BARU Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Lho...kenapa, bukankah dia masih berstatus sebagai siswa kelas XII MAN 2 ?
Benul...eh.. tepat banget. Hesti adalah siswa kelas XII Bahasa MAN 2 Kota Bandung, pada selasa lalu menyabet gelar Juara I Pidato Bahasa Indonesia di Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD. dengan prestasinya tersebut, dia berhak kuliah di UIN pada jurusan yang boleh dipilihnya secara bebas, serta mendapat beasiswa 1 (satu) tahun, serta uang pembinaan.
Siswa binaan Herawati , S.Pd. ini kini menjadi seorang pelajar yang memiliki dua status, ya.....siswa ya...mahasiswa..Wow..kerennnnn.
Selamat Ya.. Hesti...Selamat Ya Neng...Semoga Sukses Selalu
MAN 2 Borong Juara
MAN 2, lagi-lagi memborong juara. Kali ini, dalam event Chemistri Siapa berani yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.Dibawah bimbingan dan pembinaan dari Ikeu Kartika, M.PKim, Susi Sulastri, M.PKim., Ani MPd., Heni Hasanah, S.Pd., dan Usep Suryana S.Pd., MAN 2 mengirimkan dua kelompok. Dengan kemampuan yang dimilikinya,
serta proses pembinaan yang intensif dan tanpa kenal lelah, kedua kelompok ini meraih juara I dan Juara IV dalam Chemistry Siapa Berani tahun 2010.Terima kasih anakku, dan terima kasih atas perjuanganmu....
Maju Terus dan teruslah berprestasi.....
Drs. Jaja Zaenudin
Pengalaman pendidikannya yang luas, memberikan satu ciri dari pribadinya sebagai seorang pendidik. Sarjana (lengkap) Matematika yang lulus pada tahun 1990 dari IAIN Sunan Gunung Djati Bandung ini, mulai mengajar pada yahin 1984, ketika menjadi honorer di Madrasah Aliyah Al-Falah Bandung. Dua tahun berikutnya Yayasan mengangkatnya menjadi Wakil Kepala Bagian Kurikulum dari sampai tahun 1990.
Diangkat sebagai PNS pada tahun 1988. Sejak tahun 1990-1994, beliau pun menjadi Wakil Kepala Bagian Kesiswaan di MAN Poncowati Lampung Tengah. Karena hasrat ingin mengabdikan diri ke kampung halamannya, kemudian pada tahun 1994 hijrah ke Kota Bandung, dan ditugaskan di MAN 2 Kota Bandung.
Di madrasah ini pun, kemudian beliau menduduki Jabatan sebagai Wakil Kepala Bagian Kurikulum (Wakamad Kurikulum). Hanya terselang satu semester, yaitu periode 2009-2010 (saat itu dijabat oleh Usep Suryana, S.Pd.,) bidang kurikulum ini kemudian dijabatnya kembali.
Guru yang menganut moto hidup "isy kariman au mut syahidan" (hidup mulia atau mati syahid) ini kelahiran 19 Agustus 1963 dikenal oleh rekan-rekan seprofesinya sebagai pejabat madrasah yang low profile (rendah hati), dan memiliki wawasan keakademikan yang tinggi. Gaya tutur dan dan sikap kepada rekan seprofesi, pegawai madrasah atau dengan TU, dikenal sangat santun, dan kalem. Komunikasi dengan pihak lain, betul-betul menunjukkan diri sebagai seorang guru. Di lain pihak, minat dan hasrat belajar terus dikembangkannya, oleh karena itu informasi dari siapapun dan kapanpun terus digalinya. Tak heran, bila saat ini pun beliau masih terus menuntaskan masa studinya, pada program Pascasarjana di Universitas Garut (UNIGA).
Kepeduliannya terhadap dunia pendidikan, bukan hanya ditunjukkan di MAN 2 Kota Bandung. Pada saat ini pun, selain menjabat sebagai salah seorang pengurus di Persatuan Guru Madrasah (PGM Kota Bandung, bidang penelitian dan pengembangan Organisasi), bersama istri tercintanya (Mila, S.Ag) beliau menjadi Ketua Yayasan Pendidikan Islam al-Fajar di Kabupaten Bandung.
Selasa, 09 Maret 2010
Drs. H. Durachman
Delapan Maret 2010, adalah hari pertama Drs. H. Durachman bertugas sebagai Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bandung. Karir sebelumnya, beliau adalah Kepala MAN 1 Sumedang. Dengan pengalaman panjang, baik sebagai kurikulum di MAN 1, serta sebagai Kepala di MAN 1, Bapak dari 2 orang anak ini memantapkan visi untuk membangun MAN 2 jauh lebih baik dari kondisi yang ada selama ini.Sebagai pemimpin baru di MAN 2 kota Bandung, sudah tentu sangat wajar bila dalam shilaturahmi pertama, mengkhutbahkan sejumlah rencana atau harapan baru. Dalam kesempatan itu pula, sambutan antusias bermunculan, baik dari kalangan guru, pihak Komite, dan juga Kepala Kementrian Agama Kota Bandung. Berbagai pihak berharap, H. Durachman mampu mewujudkan MAN 2 Kota Bandung sebagai salah satu sekolah unggulan di Kota Bandung, dan menjadi kebanggaan umat.
"Dialog atau musyawarah adalah sebuah dinamika yang positif dalam menatap masa depan", itulahsalah satu pesan yang disampaikan dalam khutbah munggaran-nya di madrasah ini. Dihadapan siswa-siswipun, beliau memberikan apresiasi yang postif terhadap Hymne MAN 2 yang gubah oleh Heni Hasanah, S.Pd. "Lagu itu, sangat inspiratif dan luar biasa..." tuturnya.
"Kita harus tetap bersama dan kerjasama dalam membangun madrasah ini..."
Pegawai Negeri yang ber-NIP 1961 06 26 1990 03 1002 ini, kini masih aktif di Lembaga Riset Sumedang, LPM Ma'arif Sumedang (Ketua Libtang), Sekertaris Umum PGM Sumedang, dan Ketua II di DMI Sumedang
Suami dari Lilis Rostini, A.Ma. ini sudah memiliki 2 (dua) orang putra, yaitu Andika Faturrahman (kini tengah kuliah di UIN Sunan Sunan Gunung Djati Bandung), dan Jiya Anajah.
Semoga !
Rabu, 03 Maret 2010
Perlombaan Futsal 2010
Man 2 Kota Bandung kembali mengadakan perlombaan futsal antar SMP/MTs dan sederajat se-Bandung Raya dan sekitarnya.
Pendaftaraan dimulai pada :
Tanggal : 1-15 April 2010
Waktu : 08.00-14.30 WIB
Biaya Pendaftaran : 175.000,-/tim
Tempat : Kampus MAN 2 Kota Bandung
Jl. Cipadung no.57 Cibiru -Bandung 40614
Telp : 022-7811725
Persyaratan :
1. Peserta merupakan perwakilan dari sekolahnya masing-masing
2. Setiap sekolah diperbolehkan mengirim lebih dari satu tim
3. Membawa surat izin kegiatan dari sekolah peserta
4. Setiap peserta membawa surat keterangan siswa dari sekolah
5. Membawa raport asli dan fotocopy 1 lmbar
6. Menyerahkan pas photo ukuran 2x3 sebanyak 1 lembar
7. Membayar uang pendaftaran sebesar Rp. 175.000,-/tom
8. Memiliki kaos tim
Ayo soccer mania, buruan daftar dari sekarang. hadiahnya DAHSYAT!!!!!!....Mau tahu apa aza?????
Penghargaan :
- Piala bergilir Kanwil Depag Jawa Barat Piala tetap KONI Jawa Barat
- Piala Kandepag Kota Bandung Piala tetap MAN 2 Bandung
- Piagam Penghargaan
- Uang Pembinaan :
Juara II sebesar Rp. 750.000,-
Juara III sebesar Rp. 500.000,-
Juara IV sebesar Rp. 250.000,-
5. Hadiah top scorer Rp. 100.000,-
6. Hadiah team favorit Rp. 100.000,-
Technical Meeting
Hari, tanggal : Jum'at, 16 April 2010
Waktu : 14.00 s/d selesai
Tempat : Kampus MAN 2 Kota Bandung
Jl. Cipadung no.57 Cibiru -Bandung 40614
Jadwal pertandingan :
Setiap hari sabtu-minggu mulai tanggal 1-April 2010 - 16 Mei 2010
Waktu : 08.00-16.00 WIB
Tempat : Kampus MAN 2 Kota Bandung
Jl. Cipadung no.57 Cibiru -Bandung 40614
So, DON'T MISS IT!!!!!!
Wawan Sofyan, Drs.
Abu Hamdan, begitulah anak santri menyebutnya. Kepala MAN 2 Kota Bandung ke-3 ini, memiliki torehan prestasi dan sejarah emas dalam perkembangan madrasah yang terletak di kawasan Bandung Timur, tepatnya di desa Cipadung. Abu Hamdan, atau Drs. Wawan Sofyan, adalah putra terbaik MAN 2 kelahiran Garut, 21 Januari 1966, lulusan dari Tadris IPS IAIN Sunan Gunung Djati Bandung adalah Pegawai Negeri Sipil yang memiliki karir sangat cepat. Diangkat sebagai PNS, pada tahun 1992, kemudian dipilih menjadi Kepala Madrasah pada tahun 2002. Dengan kata lain, hanya membutuhkan 10 tahun, Beliau mampu menduduki posisi puncak dalam karir pendidikan pada sebuah satuan pendidikan.Dalam sejarah MAN 2, Drs. Wawan Sofyan adalah kepala sekolah pertama, yang dipilih secara demokrasi. Hal ini, karena Beliau dipilih ketika atmosfera pemberdayaan Majlis MAdrash –Sekarang disebut Komite Madrasah—masih memiliki kewenangan untuk mengusulkan dan mengangkat Kepala Madrasah. Sedangkan pihak Kanwil, hanya menetapkan hasil pemilihan Kepala Madrasah di tingkat satuan pendidikan. Berdasarkan catatan sejarah itu, Drs. Wawan Sofyan ini adalah kepala madrasah pertama, atau mungkin satu-satunya, kepala MAN 2 yang diusulkan dan dipilih oleh guru.
Pertama kali diangkat, beliau mengampu mata pelajaran PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan). Tidak mengherankan, bila nilai-nilai moralitas, kebersamaan, kekeluargaan, atau kepekaan sosial begitu menonjol dalam diri ’bobotoh Persib’ ini. Bagi pencinta Persib, atau Penggila Bola, tokoh ini sudah tentu tidak aneh lagi. Kendati belum pernah masuk pada jajaran pengurus atau manajemen Persib, tetapi jangan ditanya soal kehadiran beliau di saat Persib Maung Bandung main melawan kesebalasan manapun.
Terkait dengan hobinya ini, Anak-Anak Bahasa Angkatan 2010, menyebutnya, PERSIB MAUNG BANDUNG, Mang Wawan MAUNG-na MAN 2. Bila Persib kedapatan menang dan melumat musuh-musuhnya, guru-guru dan TU sudah tentu aka kebanjiran makanan dan minuman, “Syukuran PERSIB euyyyy!”. Selebrasi kemenangan Persib begitu sangat terasa di madrasah ini. Begitu pula kalau kalah....he..he....
Bagi Nanang Hendriana yang disetujui pula oleh sejumlah rekan guru madrasah yang lainnya, Pak Kepala ini, adalah contoh dari pemimpin yang tidak pernah dendam pada lawan “politiknya”. Kalau berbeda pendapat dalam forum, itu dianggap biasa. Gaya berbicara memang vulgar, layaknya orang-orang Garut (kali...), tetapi jiwanya penuh kesantunan dan tidak pernah mendendam.
Heli Sri Pancawati, S.Pd., seorang guru DPK di madrasah ini, begitu merasakan kepemimpinan Pak Wawan. Dalam satu kesempatan, guru Biologi dan PLH ini, mengatakan, “Drs. Wawan Sofyan, sebagai Pimpinan MAN 2, periode ke-3, adalah sumber inspirasi. Sebab, beliau bisa menampilakn pribadi apa adanya, terbuka, kalau ada yang salah pasti Bapak Marah, setelahnya, Yakin Beressssss!”.
Oleh karena itu, harapan dan dukungan terhadap Oded (begitulah panggilan rekan-rekan terdekatnya) begitu sangat kuat. Endang Sumpena, sebagai pegawai TU senior di Madrasah ini, berpendapat setengah pesan, ”Jika kelak jadi Pejabat Kanwil, jangan lupa ke TU yang sudah membesarkan dan memberikan pengalaman suka dan suka di madrasah ini.”
Benar adanya, di madrasah ini, Drs. Wawan Sofyan telah mampu menunjukkan sejumlah prestasi terbaiknya. Pada tahun 2003, dibawah kepemimpinnya, MAN 2 membangun gedung 2 lantai atau 12 ruang, 6 kelas rehab dan 6 kelas bangunan lantai atas. Kemduian pada tahun 2004, pembangunan 2 lantai dilanjutkan dengan total 7 kelas rehab kelas bawah, dan 7 ruang kelas atas.
Bersumber dari APBN dan APBN, pada tahun 2006 MAN 2 mampu membeli tanah seluar 1203 m2, dan kemudian pada tahun ini pula membangun/merehab ruang guru. Kemudian pada tahun 2008, melakukan perluasan tanah. Pada tahun 2009, melanjutkan pembangunan ruang praktikum dengan sumberdana dari Dinas Pendidikan Kota Bandung. Sedangkan pada akhir jabatannya, MAN 2 melakukan ruang perpustakaan an rehab 2 ruang kelas.
Pada tahun 2006, Madrasah ini mendapat nilai akreditasi A, sebuah posisi kualitas dan prestasi satuan pendidikan yang tertinggi dalam sistem pendidikan di Indonesia. Dari tahun ke tahun, jumlah siswa terus meningkat, dan saat ditinggalkannya siswa MAN 2 sempat menembus angka SERIBU ORANG SISWA.
Saat kepemimpinan beliau inilah, sejumlah inovasi pembelajaran dilakukan. Dalam konteks Pembinaan Kesiswaan, lahir kegiatan CPD (Camping Pendidikan Dasar atau Character dan Personal Development), Bulan Bahasa, Pensi, Gapsha dan lain sebagainya. Bahkan, diakhir kepemimpinannya inilah, MAN 2 mampu merilis Album Perdananya, yang berisikan Hymne MAN 2 (buah cipta Heni Hasanah, S.Pd), dan sejumlah lagu karya-karya anak-anak LISMAN (Lingkung Seni MAN 2) Kota Bandung
Suami dari Wulan Sari, S.Ag., memiliki putra yang bernama Muhammad Hamdan Sofyan. Beliau tinggal di Kompleks Permata Biru Bandung. Memiliki NIP 1966 01 21 1992 031 004. Dilantik sebagai Kepala MAN 2 Kota Bandung, pada tanggal 18 Agustus 2002, dan berakhir pada tanggal 28 Februari 2010. Tepat pada tanggal, 1 Maret 2010 beliau dilantik sebagai Kepala MAN 2 Kabupaten Sumedang.