Penerimaan Siswa Baru 2011



Selamat Idul Fitri 1433 H. Ladang Amal : Infaq Membangun Masjid kirim ke PANITIA PEMBANGUNAN MESJID MAN 2 Bandung, No. rekening 131 - 00 - 0752993 - 8, BANK MANDIRI KCP Bandung Ujung Berung

Rabu, 03 Maret 2010

Wawan Sofyan, Drs.

Abu Hamdan, begitulah anak santri menyebutnya. Kepala MAN 2 Kota Bandung ke-3 ini, memiliki torehan prestasi dan sejarah emas dalam perkembangan madrasah yang terletak di kawasan Bandung Timur, tepatnya di desa Cipadung. Abu Hamdan, atau Drs. Wawan Sofyan, adalah putra terbaik MAN 2 kelahiran Garut, 21 Januari 1966, lulusan dari Tadris IPS IAIN Sunan Gunung Djati Bandung adalah Pegawai Negeri Sipil yang memiliki karir sangat cepat. Diangkat sebagai PNS, pada tahun 1992, kemudian dipilih menjadi Kepala Madrasah pada tahun 2002. Dengan kata lain, hanya membutuhkan 10 tahun, Beliau mampu menduduki posisi puncak dalam karir pendidikan pada sebuah satuan pendidikan.

Dalam sejarah MAN 2, Drs. Wawan Sofyan adalah kepala sekolah pertama, yang dipilih secara demokrasi. Hal ini, karena Beliau dipilih ketika atmosfera pemberdayaan Majlis MAdrash –Sekarang disebut Komite Madrasah—masih memiliki kewenangan untuk mengusulkan dan mengangkat Kepala Madrasah. Sedangkan pihak Kanwil, hanya menetapkan hasil pemilihan Kepala Madrasah di tingkat satuan pendidikan. Berdasarkan catatan sejarah itu, Drs. Wawan Sofyan ini adalah kepala madrasah pertama, atau mungkin satu-satunya, kepala MAN 2 yang diusulkan dan dipilih oleh guru.

Pertama kali diangkat, beliau mengampu mata pelajaran PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan). Tidak mengherankan, bila nilai-nilai moralitas, kebersamaan, kekeluargaan, atau kepekaan sosial begitu menonjol dalam diri ’bobotoh Persib’ ini. Bagi pencinta Persib, atau Penggila Bola, tokoh ini sudah tentu tidak aneh lagi. Kendati belum pernah masuk pada jajaran pengurus atau manajemen Persib, tetapi jangan ditanya soal kehadiran beliau di saat Persib Maung Bandung main melawan kesebalasan manapun.

Terkait dengan hobinya ini, Anak-Anak Bahasa Angkatan 2010, menyebutnya, PERSIB MAUNG BANDUNG, Mang Wawan MAUNG-na MAN 2. Bila Persib kedapatan menang dan melumat musuh-musuhnya, guru-guru dan TU sudah tentu aka kebanjiran makanan dan minuman, “Syukuran PERSIB euyyyy!”. Selebrasi kemenangan Persib begitu sangat terasa di madrasah ini. Begitu pula kalau kalah....he..he....

Bagi Nanang Hendriana yang disetujui pula oleh sejumlah rekan guru madrasah yang lainnya, Pak Kepala ini, adalah contoh dari pemimpin yang tidak pernah dendam pada lawan “politiknya”. Kalau berbeda pendapat dalam forum, itu dianggap biasa. Gaya berbicara memang vulgar, layaknya orang-orang Garut (kali...), tetapi jiwanya penuh kesantunan dan tidak pernah mendendam.

Heli Sri Pancawati, S.Pd., seorang guru DPK di madrasah ini, begitu merasakan kepemimpinan Pak Wawan. Dalam satu kesempatan, guru Biologi dan PLH ini, mengatakan, “Drs. Wawan Sofyan, sebagai Pimpinan MAN 2, periode ke-3, adalah sumber inspirasi. Sebab, beliau bisa menampilakn pribadi apa adanya, terbuka, kalau ada yang salah pasti Bapak Marah, setelahnya, Yakin Beressssss!”.

Oleh karena itu, harapan dan dukungan terhadap Oded (begitulah panggilan rekan-rekan terdekatnya) begitu sangat kuat. Endang Sumpena, sebagai pegawai TU senior di Madrasah ini, berpendapat setengah pesan, ”Jika kelak jadi Pejabat Kanwil, jangan lupa ke TU yang sudah membesarkan dan memberikan pengalaman suka dan suka di madrasah ini.”

Benar adanya, di madrasah ini, Drs. Wawan Sofyan telah mampu menunjukkan sejumlah prestasi terbaiknya. Pada tahun 2003, dibawah kepemimpinnya, MAN 2 membangun gedung 2 lantai atau 12 ruang, 6 kelas rehab dan 6 kelas bangunan lantai atas. Kemduian pada tahun 2004, pembangunan 2 lantai dilanjutkan dengan total 7 kelas rehab kelas bawah, dan 7 ruang kelas atas.

Bersumber dari APBN dan APBN, pada tahun 2006 MAN 2 mampu membeli tanah seluar 1203 m2, dan kemudian pada tahun ini pula membangun/merehab ruang guru. Kemudian pada tahun 2008, melakukan perluasan tanah. Pada tahun 2009, melanjutkan pembangunan ruang praktikum dengan sumberdana dari Dinas Pendidikan Kota Bandung. Sedangkan pada akhir jabatannya, MAN 2 melakukan ruang perpustakaan an rehab 2 ruang kelas.

Pada tahun 2006, Madrasah ini mendapat nilai akreditasi A, sebuah posisi kualitas dan prestasi satuan pendidikan yang tertinggi dalam sistem pendidikan di Indonesia. Dari tahun ke tahun, jumlah siswa terus meningkat, dan saat ditinggalkannya siswa MAN 2 sempat menembus angka SERIBU ORANG SISWA.

Saat kepemimpinan beliau inilah, sejumlah inovasi pembelajaran dilakukan. Dalam konteks Pembinaan Kesiswaan, lahir kegiatan CPD (Camping Pendidikan Dasar atau Character dan Personal Development), Bulan Bahasa, Pensi, Gapsha dan lain sebagainya. Bahkan, diakhir kepemimpinannya inilah, MAN 2 mampu merilis Album Perdananya, yang berisikan Hymne MAN 2 (buah cipta Heni Hasanah, S.Pd), dan sejumlah lagu karya-karya anak-anak LISMAN (Lingkung Seni MAN 2) Kota Bandung

Suami dari Wulan Sari, S.Ag., memiliki putra yang bernama Muhammad Hamdan Sofyan. Beliau tinggal di Kompleks Permata Biru Bandung. Memiliki NIP 1966 01 21 1992 031 004. Dilantik sebagai Kepala MAN 2 Kota Bandung, pada tanggal 18 Agustus 2002, dan berakhir pada tanggal 28 Februari 2010. Tepat pada tanggal, 1 Maret 2010 beliau dilantik sebagai Kepala MAN 2 Kabupaten Sumedang.

Tidak ada komentar: